Jumat, 03 Juli 2015

Kejarlah Akhirat, Dunia Kau Dapat

Lagi-lagi masih cerita selama Ramadhan. Kali ini kajian menjelang berbuka dengan seorang Artis yang membintangi sinetron Gerhana pada awal tahun 2000-an. Teteh Peggy Melati Sukma di Masjid Nurul Ashri, Deresan.

Beliau yang dulu, terkenal dengan slogan pusiiiinnngggg... kini telah menjadi seorang muslimah yang rapat menutup auratnya. Dulu sering roadshow untuk memperkenalkan dunia hiburan, kini roadshow untuk mengenalkan akhirat. Berbeda sangat jauh, tapi itulah beliau saat ini.

Saya memang tidak merekam maupun mencatat saat itu. Tulisan ini dari apa yang saya ingat. Bila ada yang benar, datangnya dari Allah, dan bila salah, datangnya dari diri saya sendiri.

Teteh Peggy mengajak kami, para muslimah yang duduk di dalam ruang utama masjid berwarna hijau nan teduh, untuk mengejar akhirat. Beliau meminta untuk mencari akhirat. Karena ketika akhirat bisa kita kejar, maka dunia akan mengikuti. Sebaliknya, bila dunia yang dikejar, akhirat bisa bubar.

Apa yang bisa kita kejar untuk akhirat? Tentunya ibadah-ibadah yang Allah dan Rasulullah ajarkan. Solat, mengaji, menghafal Alquran, puasa, sedekah. Kejarlah hal-hal tersebut, terutama di bulan yang penuh keberkahan ini. Saat pahala dilipat gandakan, saat pintu surga dibuka lebar, saat doa diijabah.

Lalu dunia seperti apa yang kita bisa dapatkan? Mungkin bukan gemerlap para artis yang akan kita dapatkan. Bukan gemerlap dunia yang melenakan yang kita peroleh. Tapi berbagai kemudahan, ketenangan hidup, kecukupan harta dan tidak menutup kemungkinan kekayaan.

Tapi untuk mengejar akhirat, tentu tidak mudah. Ada anekdot, bila mudah, hadiahnya piring cantik, bukan surga :)

Saat kita mengejar akhirat, kita akan ditemukan berbagai masalah. Diuji dan terus diuji. Ujian yang akan memantaskan kita untuk mendapatkan hadiah terindah.

Ujian bagi orang yang beriman pasti ditunggu-tunggu. Karena pada saat diuji, Allah sedang membuat kita untuk mengingat-Nya. Allah suka bila kita sering berdoa, memohon dan bermunajat. Jadi bersyukurlah bila kita diuji. Jangan bertanya kenapa kita yang diuji :D

Ujian bukan hanya kesedihan semata. Kebahagiaan, kekayaan, persahabatan pun termasuk ujian. Allah ingin tahu, kita menjauhkah atau mendekat setelah diberikan ujian tersebut. Bila kita mendekat, kita lulus dan naik tingkat. Bila menjauh, siap-siap ujian yang sama akan datang lagi.

Jogja, 17 Ramadhan 1463 H

2 komentar: