Sabtu, 26 Agustus 2017

Catatan Pedangang Online



Sebetulnya ini bukan kali pertama aku berjualan, tapi ini kali pertama aku cukup serius untuk berjualan. Dulu pernah jualan oriflamme tapi niatnya Cuma mempermudah ibu kalau mau beli kosmetik, lalu gugur. Terus jualan pulsa karena gak mau ngrepotin sang mantan plus buat sendiri juga. Hasilnya lumayan dan longlife. Tapi ya itu, kalo ngitung keuntungan malah bikin ngambek gak pengen jualan. Lha untungnya super sedikit sih. Jadi let it flow aja deh. Hihihi

Kali ini aku sebetulnya berawal dari kemalasan. Hahaha. Kakakku punya beberapa usaha dan sedikit kerepotan ngurus semua sendiri. Akhirnya aku yang masih nganggur disuruh memasarkan buku-buku dalam naungan Afi Book Store. Bulan pertama aku stress karena ini dunia baru. Malas-malasanlah dalam menjalankan. Bikin akun di Alidien (tempat jual beli yang dikelola oleh muslim), belajar foto produk secara otodidak,  posting, tapi memang sepi banget sih di sana. Akhirnya aku mutung dengan aplikasi itu.

Lepas lebaran 2017 aku berbincang dengan seorang teman SMA yang juga masih menganggur. Kebetulan dia orang ekonomi. Aku minta dia menjelaskan tentang marketing soalnya baca sendiri di berbagai web kok gak nyambung. Ternyata baca tanpa diskusi itu lebih lambat masuknya. Alhamdulillah setelah aku diskusi, tanya ini itu mulai ada sedikit pencerahan. Akhirnya bikin akun khusus jualan di Instagram. Targetku saat itu sederhana sekali, yang penting aku bisa follow banyak orang dan orang follow aku. Kirim beberapa foto produk pun kulakukan tapi masih sepi banget.

Bulan setelahnya aku masuk ke sebuah grup WA bersama beberapa pedagang buku. Interaksi dengan mereka membuat motivasi tersendiri. Sambil tetap menambah follower dan kirim foto produk, aku stalking beberapa pedagang online terutama pedagang buku. Mulai ketemu polanya. Tapi ternyata IG tetap sepi, aku harus memutar otak lagi.

Bulan berikutnya aku mulai melirik facebook pribadi. Sebetulnya bisa buat fanpage, tapi pasti harus mulai dari 0 lagi seperti di IG. Akhirnya dengan berat aku membuat Fb pribadi sebagai media jualan juga. Kirim satu, dua gambar dengan caption yang aku buat sendiri dengan bahasa aku banget. Alhamdulillah ada satu dua yang melirik, bertanya dan memesan. Di sela kesibukan pergi tes ke sana ke mari, aku melayani pembeli yang terkadang harus membuatku menarik napas panjang.

Berdagang buatku bisa melatih mood biar selalu happy karena melayani dengan happy terasa sekali bedanya dengan melayani dalam kondisi bad mood. Pembeli pun bisa merasakan. Berdagang juga harus mengalahkan malu dan ketakutan. Gimana kalau ini kalau itu harus dihapus walaupun waspada tetap perlu. Bersabar juga diajarkan saat ini. Bagaimana menghadapi konsumen yang bikin emosi tapi tetap harus melayani dengan senyum terbaik dan memberikan motivasi ke pelanggan. Bayangkan kalo kita lagi sebel terus harus senyum dan memberikan motivasi positif, susah kan? Tapi inilah berdagang. Banyak bertemu orang, mengenal berbagai karakter dan juga membentuk karakter. Semoga daganganku laku terus J

                                                                                                                                                Sidoarjo, 27 Agustus 2017