Sepekan sudah aku pindah ke sebuah kos dengan nuansa sangat
islami. Solat berjamaah 5x sehari, setelah subuh, magrib dan isya tilawah
bersama, kumpul bersama, indahnya penjagaan Islam di tempat ini. Betapa kalau
mengingat nikmat Islam dan Iman sunguh mahal. Bila kita membelinya, kita
mendapatkan surga. Bila kita menjualnya, maka kita telah mengadaikan kenikmatan
surga dengan sesuatu yang fana. Sungguh kenikmatan surga tidak dapat ditandingi
dengan apapun di dunia.
Demi sebuah surga, terkadang perlu melepaskan kenikmatan
dunia. Tapi jangan karena mengejar surga jadi melupakan dunia. Jangan pula
karena dunia melupakan surga. Hal ini membuatku ingin mendapatkan suatu tempat
dengan nuansa Islami yang tidak melupakan surga, namun dunia pun tidak dilupa. Di
sini, semua berstatus mahasiswi dari segala jurusan di UGM, tempat aku menempuh
ilmu saat ini. Kami mengejar ilmu dunia di kampus, berlelah-lelah membaca
jurnal dan mengikuti berbagai seminar dan pelatihan. Namun lihatlah, ketika
kembali ke kos, solat berjamaah tetap terlaksana. Setelah solat subuh membaca
Surah Al Waqiah, setelah Magrib membaca surat-surat pendek, dan setelah Isya
membaca Surah Al Mulk. Pada hari Kamis malam dan Jumat subuh membaca Surah Al
Kahfi. Kajian rutin yang diwajibkan bagi seluruh penghuni.
Kami para perindu surga yang tak ingin meninggalkan dunia. Kami
perindu surga yang harus mengkayakan diri demi diri kami, demi agama kami. Teringat
kata-kata Umar bin Khattab ra, Islam sunguh agama yang kuat, jangan menundukkan
dirimu di hadapan orang lain. Untuk menguatkan Islam, tentulah kami harus bisa
menguasai dunia. Kami menguasai dengan ilmu dunia namun tidak melalikan ilmu
akhirat. Semoga kami istiqomah berada di jalan dakwah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar