apa sih yang bikin aku pengen nulis? Hmm, sesuatu yang mungkin saat ini sudah sangat wajar. kalau gak pernah melakukannya, dianggap gak gaul. Apa itu? Hanya satu kata, cukup satu kata dengan tiga suku kata. Yup, PACARAN, itu yang akan ku bahas kali ini. Apa sih sebenarnya?
Pacar, pertama kali diucapkan dan dipopulerkan oleh sastrawan Chairil Anwar yang populer dengan puisi AKU. Puisi yang mungkin sudah banyak yang hafal karena entah berapa kali dalam pelajaran Bahasa Indonesia di bangku sekolah membahas puisi ini. Pacar sendiri berarti kekasih. sedangkan pacaran menurut wikipedia adalah proses perkenalan antara dua insan manusia yang biasanya berada dalam rangkaian tahap pencarian kecocokan menuju kehidupan berkeluarga yang dikenal denganpernikahan[1]. Dalam pacaran, ada aktivitas yang disebut dengan kencan. Aktivitas ini berupa kegiatan yang telah direncana maupun tak terencana. Kencan yang tak terencana disebut dengan blind date.
Tradisi pacaran memiliki variasi dalam pelaksanaannya dan sangat dipengaruhi oleh tradisi dalam masyarakat individu-individu yang terlibat. Dimulai dari proses pendekatan, pengenalan pribadi, hingga akhirnya menjalani hubungan afeksi yang ekslusif. Perbedaan tradisi dalam pacaran, sangat dipengaruhi oleh kebudayaan yang dianut oleh seseorang. Berdasarkan tradisi zaman kini, sebuah hubungan dikatakan pacaran jika telah menjalin hubungan cinta-kasih yang ditandai dengan adanya aktivitas-aktivitas seksual atau percumbuan.
Kini pacaran seperti yang dikatakan wikipedia ditandai dengan percumbuan dan terkadang tidak menuju jenjang pernikahan, hanya untuk senang-senang alias having fun. Putus sambung bahkan gonta ganti pacar juga bukan hal yang baru. .Tak hanya di kalangan para artis, juga pada kalangan pelajar yang ironisnya bahkan anak SD.
Aku menuliskan ini bukan berarti aku tak pernah melakukannya. Aku juga pernah pacaran, gonta-ganti pacar, hingga suatu titik tepatnya satu tahun yang lalu. Di titik itu aku mulai menyadari, yang ku lakukan hanyalah hal yang sia-sia -menurutku-. Aku banyak mengeluarkan uang -untuk beli pulsa kerena sering sms si pacar-, aku menghabiskan banyak waktu yang seharusnya bisa ku pergunakan untuk hal lain, aku menghabiskan banyak pikiranku yang seharusnya akan lebih termanfaatkan bila aku memikirkan pelajaran atau hal lainnya. Hmm
Tapi sekalli lagi, bukan hal itu yang ingin aku bahas. Biarkanlah orang lain yang lebih mengerti yang akan membahasnya. Aku hanya akan membahas sedikit disini. Apa yang akan ku bahas? Hmm, penasaran?
Kawan, tak sedikit dari kita yang telah meneguk manis pahitnya pacaran. Bagaimana kita pada saat pacaran dan bagaimana setelah putus. Banyak dari kita akan membanggakan pacar kita pada saat kita masih terikat. Namun, ketika sudah putus, akankah kita masih menyanjungnya? Yang sebelumnya kita selalu mengatakan sayang kamu selalu, tapi begitu putus mengatakan aku benci kamu. sungguh disayangkan. Bila dulu sebelum pacaran merupakan sahabat yang sangat dekat, setelah putus pura-pura gak kenal, bahkan bermusuhan. Sungguh, tak adil rasanya. Aku tak akan mengungkit masalah agama di sini, karena aku pun bukan ahli agama. Aku hanya ingin membagi kisahku.
Kawan, betapa sakit ketika kita harus berpisah dengan kekasih atau sang pacar. Kita semua tau itu. Tapi herannya, kenapa juga masih mencari pacar lagi toh tau kalau itu hanya akan menyakiti di akhirnya. kata orang jawa kapok lombok. Ketika sakit, mengatakan aku tak akan melakukannya lagi tapi beberapa saat kemudian diulang lagi. Yang lebih menyakitkan adalah kata-kata kasar yang tak jarang terlontar begitu putus dengan sang kekasih. Ada yang mengatakan benci -itu masih tergolong sopan-, ada yang mengatakan dia iblis yang menggoda, ada yang mengatakan dia adalah virus. Menyesakkan bila mengingat dulu selalu berkata aku sayang kamu, aku cinta kamu, dan segala rayuan gombal yang melambungkan.
Aku hanya bisa tersenyum ketika mendengar si penyiar membacakan sms dari pendengar yang mengirimkan salam bagi kekasihnya. Bukan salam rindu,salam sayang, atau doa yang baik, tapi mengatakan aku benci kamu. Bila aku yang menjadi pacarnya, betapa sakitnya ku bayangkan. Coba aja, itu di radio lho.. Banyak orang yang mendengarkan, sedang dulu sangat bangga di'pamerkan' kepada kawan. Kawan, pikirkanlah kembali tentang apa yang kita lakukan. Apakah baik dan benar-benar bermanfaat bagi kita. Karena penyesalan hanya akan terjadi di akhir perjalanan.
Kawan, bukan aku ingin menggurui, hanya membagi pikiran. Maaf bila ada kataku yang salah, semoga bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar